Resolusi Realistis

Yuhuuuuy, udah tahun 2012 loh ini. Asiiik…!

Kalau di pergantian tahun begini, kata ‘Resolusi’ jadi trending topic dimana-mana. Gak di dunia maya, gak di dunia nyata, semuanya ngomongin tentang resolusi setahun ke depan. Yang jadi pertanyaan saya, kenapa jarang ada perbincangan, ‘sejauh mana resolusimu di tahun lalu yang sudah tercapai?’

Mungkin karena resolusi bukan sebuah kewajiban kali ya. Tercapai ya syukur alhamdulillah, kalau enggak ya sudahlah, gak dosa juga. Menurut saya sih ya cuma sebatas beban moral aja, itupun beban ke diri kita sendiri. Gak bakal ada yang marahin kita kalau harapan kita gak tercapai. Bahkan kebanyakan orang ketika gak bisa mencapai target, akan berusaha mencari pembenaran buat dirinya sendiri. Poor. (Berasa ngomong di kaca.. :p)

Kadang saya iri loh sama manusia-manusia yang punya kelebihan di bidang managing waktu. Yang bisa bikin planning buat hidupnya secara terinci. Pernah nih ya ada seorang temen yang nyeritain planningnya sebulan ke depan, 3 bulan ke depan, setahun ke depan, sampai bertahun-tahun ke depan. Wooow, mejiiiik lho itu, sampai terngangga saya yang ngedengerinnya.

Anyway, saya seneng, akhirnya punya satu target yang realistis, dan bener-bener harus diperjuangkan. Tahun 2012 harus LULUS!!! Aamiin Ya Rabbal’alamiin.. (Yang ikut meng-Aamiin-i saya doakan enteng jodoh dan lancar rejeki.. Yang enggak, saya doakan juga.. :D)

5 Tanggapan to “Resolusi Realistis”

  1. kadang resolusi hanya sebatas mimpi untuk menenangkan diri di akhir tahun 😀

  2. Resolusi 2011 saya dah tercapai lebih dari 50%.
    ada beberapa yg kemunduran, ada pula yg progresnya naik.
    yg pasti 2011 itu rasanya cepeeet banget, gak kayak tahun2 sebelumnya, Met tahun baru 🙂

  3. selamat tahun baru mbak Aviana, semoga tercapai resolusi menikahnya ditahun ini 🙂

  4. setelah lulus apa lagi dong vi? :p

  5. Tradisi resolusi setahu saya itu berasal dr sejarah Romawi kuno. Bangsa romawi mengenal nama Dewa Janus yg bermuka dua. Satu memandang ke belakang satunya ke depan. Dua wajahnya itu sebagai simbol bhw wajah yg ke belakang bermuka sedih untuk memandang masa lalu. Sedangkan yg ke depan memandang masa depan dg cerah. Janus disebut juga Dewa Pintu, Dewa Permulaan dan Akhir, atau Penjaga Pintu dan Gerbang.

    Dari nama Janus itulah kemudian disebut JANUari (bulan pintu). Pemilihan nama ini pun sejarahnya juga ada sendiri.

    Awalnya kalender romawi dulu hanya 10 bulan. Awal januari-nya adalah Maret. Satu tahun ada 10 bulan atau 304 hari. Nama Maret disebut untuk menghormati Dewa Perang yg bernama Martius.Tp karena terjadi ketidakkonsistenan kalender, maka kemudian pd tahun 153 SM, Senat Romawi menetapkan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru. Disitulah kemudian Januari menjadi awal tahun masehi.

    Dan sejak itu muncul tradisi Resolusi Tahun Baru yg bermula dari adanya tradisi orang Romawi yg meminta pengampunan dari musuh mereka dan juga saling menukar hadiah. kemudian di babylonia perayaan berlangsung selama 11 hari. gitulah singkatnya sehingga kemudian msayarakat Eropa mencontoh resolusi dan kemudian diikuti oleh negara2 jajahannya….

    wallahu a’lam

Tinggalkan komentar